Senin, 20 Februari 2012

2. SAYYIDINA HUSAIN BIN ‘ALI BIN ABI THOLIB Ra.


Beliau Sayyidina Husain lahir di bulan Sya’ban tahun 4 H. Seperti Sayyid Hasan, beliau Sayyid Husain ini juga olehnya menjalankan haji dengan berjalan kaki dari Madinah sampai Makkah sampai 25 kali PP. Diantara sabdanya : Siapa dermawan akan menjadi gusti, siapa yang bakhil aka jadi orang hina dan rendah. Beliau wafatnya Sayyid terbunuh pada hari Jum’at pada tanggal 10 Syuro/Muharrom tahun 61 H. Kepalanya dibawa ke Mesir disemayamkan di pemakaman masyhur di Mesir sana. Orang-orang berta’dzim kepada beliau, mengantarkan jenazah beliau dengan cara sama berjalan kaki yang tanpa memakai alas kaki, dengan kaki yang terbuka tanpa memakai sandal atau sepatu, mulai dari kota Ghuzah sampai Mesir. (inilah yang bisa saya nuqil dari kitab, adapun makam di Karbala yang menjadi jurusan kaum Syi’ah dan cerita-cerita lainnya Wallohu A’lam).
Dalam kitab Jami’ul Karomatil Auliya’ dikatakan : orang-orang yang membunuh Sayyid Husain semua di duniannya kemudian tersiksa. Adakalanya ada yang dibunuh, atau penglihatannya menjadi buta, atau mukanya menjadi hitam, atau harta benda miliknya semuanya habis dalam jangka yang singkat. Seperti ‘Abdulloh bin Khosim ini ketika  perangnya memperlihatkan air minum, lalu Sayyid Husain berdo’a : Ya Alloh, bunuhlah dia dalam keadaan haus. Maka dia juga mini=um air tapi tetap selalu merasa haus sehingga mati kehausan.
Ada orang yang mendatangi perang saja tidak ikut perang. Ini kemudian matanya buta. Ditanya, dia bilang bahwa waktu itu ia melihat beliau Nabi dalam keadaan menghunus pedang dan sedang menghadapi sepuluh orang yang membunuh Sayyid Husain. Orang sepuluh itu disembelih semua, kemudian beliau Nabi mencaci-maki orang itu dan menyalah-nyalahkannya, karena orang itu menambahi bilangannya musuh walaupun tidak ikut perang. Lalu dia dicelaki dengan darahnya Sayyid Husain terus menjadi buta.
Dalam Thobaqot : Setelah Sayyid Husain terbunuh, kepalanya dipotong dibawa lari, setelah beberapa lama dalam perjalanan, mereka beristirahat kemudian ada qolam dari besi keluar dari sebuah pagar tembok lalu menulis begini :
“Atarjuuna ummatun qotalat husainan # Syafaa’ata jaddihi yaumal hisaabi”
Artinya: Apakah orang-orang yang membunuh Sayyid Husain itu masih mengharapkan ingin mendapat syafa’at dari kakeknya (beliau Nabi Saw.)besok di hari hisab?. Sekian.
Dari kitab al Jami’ dan al Thobaqot.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar